Kamis, 19 Maret 2009

Reciprocity

SUMMARY


Reciprocity adalah suatu tindakan yang dapat di komparasikan dengan kerjasama, permusuhan, dan prososial, supaya untuk membedakan itu adalah teoritis yang khas dan karakter-karakter yang empirik. Ada dua pengamatan yang menjelaskan. Pengamatan yang pertama; berdasarkan dari perbedaan antara mekanisme dari reciprocity dan dari konsekuensi dari prilaku bahwa ini adalah mekanisme hasil. Pengamatan ini menunjukkan bahwa adanya suatu kejelasan teori yamg implisit dari karakter/ciri pembawaan dari kepribadian sebagai pokok yang mendasari perilaku timbal balik, dan ciri pembawaan ini baik dalam hal membedakan respek ciri pembawaan yang mendasari hubungan kerjasama dan permusuhan. Pengamatan yang kedua berdasarkan dari perbedaan antara reciprocity sebagai suatu tujuan dan sebagai suatu strategi keseimbangan berprestasi. Hasilnya menunjukkan bahwa individu-individu dengan internalisas yang tinggi terhadap norma/nilai dari reciprocity memberikan pembayaran gaji sebagai fungsi dari valensi dari prilaku yang telah terjadi lainnya, dimana ciri-ciri ini tidak relevan terhadap individu-individu dengan orientasi prososial yang tinggi. 

1. RECIPROCATORS dan PROSOSIAL 3
Ciri-ciri yang khas dari hubungan timbal baluk ini adalah membalas, individu-individu harus berkelakuan dalam melengkapi dengan cara yang berbeda. 
2. RECIPROCATORS dan PROSOSIAL 4
Diantara manusia yang ada, menunjukkan bahwa hubungan timbal balik dengan jelas dibedakan dari kerjasamanya.
Alasan teoritis, yang membedakannya berdasarkan garis besarnya ada tiga dasar, sebagai berikut:
1. Reciprocity bukan juga kerjasama, yang hanya memiliki konsekuensi sikap positif untuk menuju kerjasama. 
2. Reciproclty juga bukan permusuhan, meskipun mekanisme dari reciprocity juga mencangkup berbagai bentuk permusuhan dan perilaku-perilaku negatif.
3. Reciprocity, adalah tidak selalu sebuah strategi untuk memaksimalkan daya tarik diri. 
3. RECIPROCATORS dan PROSOCIAL 5
Yang kami maksudkan reciprocity disini adalah suatu kondisi perilaku yang bertujuan pada reaksi terhadap perilaku yang satu dengan perilaku yang lainnya dari valensi yang sama.
4. RECIPROCATORS dan PROSOSIAL 6
Perhatian untuk memaksimalkan manfaat yang relative dari hasil yang lebih hasil lainnya. Riset menunjukkan bahwa sikap prososial melalui pendekatan situasi dari saling berketergantungan.dalam sikap kerjasama dan berkelanjutan sampai kegagalan kerjasama lainnya.
5. RECIPROCATORS dan PROSOSIAL 7
Percayalah bahwasanya cara ini adalah langkah terbaik untuk mendapatkan sebayak-banyaknya kemungkinan.
6. RECIPROCATORS dan PROSOSIAL 8
Tampak ketika ketikan konndisi yang tidak menyenangkan. Situasi ini digunakan dimana ketika tidak ada repetisi yang memungkinkan. Dan hubungan timbal balik yang strategis.Hasil dari performen oleh tidak terkondisikan.
7. RECIPROCATORS dan PROSOSIAL 9
Individu yang menjadi pelaku timbal balik ketika tidak terdapat materi atau keuntungan social dalam melakukannya.
8. RECIPROCATORS dan PROSOSIAL 10
Reciprocator bukanlah prososial, walaupun terdapat bukti-bukti/fakta-fakta empiric yag meunjukkan bahwa sikap prososial ktika tidak ada strategi yang sesuai dan nyata.
9. RECIPROCATORS dan PROSOSIAL 11
Kontribusi ini mempersembahkan dua studi. Studi pertama mengusahakan sebuah kondisi perspektif ciri pembawaan. 
10. RECIPROCATORS dan PROSOSIAL 12
Sebagai suatu fungsi dari cerita sebelumnya dari interaksi danseharusnya menjadi berkurangya rasa sensitive untuk valensi dari seseorang alinnya. Sebelum berprilaku. 
11. RECIPROCATORS dan PROSOSIAL 13
Reciprocators adalah seseorang yang melakukan hal timbal balik. Cooperator adalah orang yang melakukan kerjasama. Dan Hostile adalah seseorang yang bermusuhan. 
Pertama, Hipotesis konsentrasi pada valensi dari tindakan. 
Kedua, hipotesis ini menyatakan bahwa ada kemungkinan untuk tindakan yang sesuai untuk hubungan timbal balik tetapi bukan untuk bekerjasama dan bermusuhan.  
12. RECIPROCATORS dan PROSOSIAL 14
Sangat penting, meskipun itu sangat memungkinan untuk hubungan timbal balik memiliki perbedaan jenis, tipe dengan cara yang sangat mudah untuk memulai kesamaan atau tindakan yang bersimiliar. 
13. RECIPROCATORS dan PROSOSIAL 15
Kemungkinan dari perilaku positiv terjadi setelah perilaku negativ, netral, atau kejadian positiv adalah semuanya lebih tinggi dari 90 dan sangat mirip untuk setiap yang lainnya, artinya bahwa yang manapun perilaku itu lebih dekat pada perilaku positiv. 
14. RECIPROCATORS dan PROSOSIAL 16
Ada beberapa ciri-ciri yang spesifik. Tidak seperti kerjasama dan permusuhan. Hubungan timbak balik memiliki kondisi konotasi. Yang menegaskan yang cocok antara apa yang terjadi untuk seorang perantara dan apayang agen itu akan lakukan sebagai konsekuensi. 
15. RECIPROCATORS dan PROSOSIAL 17
Klaim yang sesuai. Reciprocator didefinisikan dengan tingginya penilaian dalan norma kepribadian dari ukuran hubungan timbal balik, ditunjukkan oleh fakta-faktayang sensitiv.
16. RECIPROCATORS dan PROSOSIAL 18
Metode partisipasi dan prosedur
   
  

  
 


 
 
 




  

   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar